Untuk area skala besar, panel ATS biasanya akan digunakan, termasuk lingkup pabrik. Mungkin Anda masih asing dengan panel jenis ATS ini, tapi bagaimana dengan genset? Siapa yang tidak tahu genset, perangkat andalan saat terjadi pemadaman listrik PLN secara tiba-tiba.

Panel ini membantu memudahkan pengguna dalam menjalankan fungsi genset. Walaupun bukan perangkat yang sifatnya sangat pokok, tapi bisa menjadi andalan supaya fungsi genset menyala secara otomatis.

Panel ini jarang dipakai untuk genset kapasitas kecil. Supaya lebih jelas mengenai panel varian ATS ini, Anda bisa menyimak pembahasan berikut. Akan dibahas mulai dari pengertian, manfaat, cara kerja hingga bedanya dengan ATS-AMF.

Membahas Sekilas Tentang Panel ATS yang Belum Banyak Diketahui

Panel Schneider

Apa itu rangkaian ATS? Sebuah perangkat yang memiliki fungsi memindahkan sumber listrik satu terhadap sumber listrik lainnya secara otomatis. Perancangan rangkaian ini bisa dilakukan secara custom, menyesuaikan dengan core business.

Panel ATS atau Automatic Transfer Switch cocok dipakai di kantor, pabrik maupun rumah yang memerlukan sistem keamanan saat memindahkan sumber listrik utama menuju sumber listrik generator. Melalui perangkat ini, sumber daya padam tidak akan menjadi masalah.

Sebab, Anda tetap bisa menyelesaikan pekerjaan walaupun muncul kendala daya tiba-tiba mati. Terutama bila pekerjaan yang dilakukan mengharuskan daya untuk tetap hidup selama 24 jam tanpa ada jeda off.

Inilah keuntungannya menggunakan perangkat dengan sistem otomatis. Jadi, Anda tidak perlu menyalakan genset secara manual untuk menyalakan listrik. Kehilangan data akibat daya mati juga bisa diminimalisir.

 

Inilah Fungsi dan Manfaat Panel Listrik ATS di Pabrik

jual panel medium voltage Jakarta

Apa fungsi dari panel ATS? Berdasarkan yang sudah diuraikan, bisa dikatakan fungsi panel ini yaitu menggantikan peran listrik utama menjadi listrik cadangan saat tiba-tiba terjadi pemadaman.

Bila penggunaannya dilingkup pabrik, berarti berfungsi sebagai pengontrol daya listrik berbagai jenis peralatan di pabrik. Sedangkan untuk manfaatnya, beberapa di antaranya yaitu:

1. Bisa Diatur Mode Manual dan Otomatis

Manfaat pertama, panel ATS bisa diatur ke mode manual dan otomatis. Jadi, penggunaannya bisa menyesuaikan dengan kondisi, apakah memerlukan untuk kebutuhan manual atau otomatis.

2. Memberikan Perintah Genset untuk Menyala Otomatis Saat Listrik Padam

Manfaat berikutnya, mampu memberikan perintah genset untuk menyala secara otomatis saat daya tiba-tiba mengalami pemadaman. Jadi, ketika kondisi ini terjadi, Anda tidak perlu repot-repot mencari dan menyalakan genset.

Manfaat satu ini bukan hanya lebih efisien atau menghemat waktu saja. Tapi juga mencegah timbulnya kerugian saat listrik padam, terutama untuk perusahaan skala besar yang sangat bergantung dengan daya.

Bayangkan bila sumber daya cadangan yang dimiliki hanya bisa diatur secara manual. Untuk menyalakannya secara manual tidak selalu mudah. Ada kemungkinan terjadi hambatan, seperti saat mencari keberadaan genset, sehingga membuang banyak waktu.

3. Solusi Praktis Ketika Keadaan Darurat

Manfaat panel ATS terakhir yaitu solusi praktis ketika keadaan darurat. Apalagi untuk lingkungan kerja yang mewajibkan listrik harus menyala selama 24 jam non-stop, tentu perangkat ini memiliki peranan sangat penting sebagai solusi terbaik saat listrik padam.

Dengan metode ini, kemungkinan terjadinya kerugian akibat daya tiba-tiba padam yang bisa menghambat proses produksi dapat dicegah. Jadi, Anda tidak perlu khawatir harus mencari sumber listrik pengganti.

 

Memahami Cara Kerja Rangkaian Panel Listrik ATS

Panel SDP

Sebenarnya, bagaimana cara kerja ATS? Bagaimana cara kerja otomatisnya ketika listrik tiba-tiba mengalami pemadaman? Secara singkatnya, berikut ini cara kerja rangkaian panel listrik ATS:

  1. Supaya bisa bekerja otomatis, pengaturan ATS harus sudah dalam mode auto, bukan manual. Ketika modenya auto, akan membuat sistem beroperasi dengan sendirinya saat diperlukan.
  2. Bukan panel ATS yang nantinya akan memerintahkan genset supaya menyala secara otomatis, tapi modul AMF. Posisi AMF menyatu pada bagian genset. Modul ini harus diatur ke dalam mode otomatis.
  3. ATS akan mengirimkan sinyal menuju AMF supaya menyala. Ketika listrik padam, genset akan langsung menyala secara otomatis.

Agar lebih paham mengenai cara kerjanya, pahami penjelasan selengkapnya berikut. Jadi, prinsip kerja ATS memakai sensor dan sistem AMF atau automatic main failure. Biasanya ATS disandingkan dengan baterai yang memiliki kapasitas besar.

Fungsinya untuk membackup tegangan dalam waktu sementara selama genset belum menyala. Konsep sederhananya, bila sensor berhasil mendeteksi tidak ada sumber tegangan dari PLN, pemakaian source secara otomatis beralih menuju baterai.

Sesudah genset menyala, barulah beban dialihkan ke genset. Jadi, panel ATS beroperasi juga dengan bantuan baterai khusus sebagai sumber listrik cadangan sebelum beralih ke genset. Bila sistem ini disatukan, akan membentuk UPS atau uninterupt power supply.

Supaya tidak salah paham, penting diketahui bahwa baterai tersebut hanya menyimpan arus berjenis DC atau searah. Listrik PLN sifatnya AC atau bolak-balik, sedangkan beban yang dipakai di pabrik mayoritas berjenis AC.

Ketika kondisinya normal, di mana beban mendapatkan suplai listrik dari PLN, baterai akan mengisi daya lewat charger. Charger tersebut terdiri dari rangkaian AC to DC converter, sifatnya mengubah arus AC menjadi DC.

Jadi, arus yang masuk dalam baterai jenisnya DC. Ketika terjadi kegagalan transfer daya dari PLN menuju beban, secara otomatis baterai akan berhenti melakukan charging. Pada saat inilah baterai pada panel ATS berperan membackup sementara suplai daya beban.

Tapi, sebelum melakukan suplai, perlu adanya konversi terlebih dahulu memakai rangkaian inverter, sehingga arus DC berubah menjadi AC. Sesudah genset menyala, barulah suplai daya utama beralih dari baterai menjadi genset.

Baca juga : Mau Cari Panel Medium Voltage Termurah? Di Sini Aja

 

Apa Sebenarnya Beda ATS dengan ATS-AMF?

Ketika membahas tentang ATS, ada juga istilah yang muncul dan kerap dikaitkan yaitu ATS-AMF. Sebenarnya apa beda kedua panel ini? Untuk mengetahui beda keduanya, Anda bisa menyimak uraian berikut.

1. ATS

Panel ATS adalah rangkaian listrik yang berfungsi sebagai saklar dan bekerjanya secara otomatis. Panel ini mempunyai fungsi mengendalikan dua sumber listrik. Pada saat terjadi pemutusan arus listrik, ATS akan memindahkan listrik dari sumber lainnya, seperti genset.

Jadi, ketika daya yang bersumber dari PLN menyala, panel akan berpindah secara otomatis. Jenis panel ini sangat cocok dipakai di area kantor, pabrik atau tempat lainnya yang membutuhkan aliran listrik skala besar.

2. ATS-AMF

Sedangkan ATS-AMF adalah rangkaian elektrik panel yang beroperasi secara otomatis untuk menghidupkan serta mematikan listrik. Konsep kerjanya, saat sumber PLN tiba-tiba mati, AMF akan secara otomatis menyalakan genset.

Begitu juga sebaliknya, ketika daya PLN hidup lagi, genset akan secara otomatis mati tanpa harus menekan tombolnya secara manual. Jadi, bisa dikatakan pada panel ATS-AMF bukan hanya proses pengaktifan saja yang otomatis, tapi juga penonaktifan.

Apakah Anda sedang mencari panel listrik ATS untuk pabrik Anda? Tapi masih ragu membeli di tempat mana karena khawatir tidak berkualitas dan abal-abal? Segera pesan saja apa yang Anda butuhkan di Mikmar Gracindo.

Sudah lebih dari sepuluh tahun Mikmar Gracindo berkecimpung di dunia kelistrikan. Jadi, mengenai pengalaman dan kualitas sudah tidak perlu diragukan. Bila Anda tertarik membeli panel ATS milik Mikmar Gracindo bisa menghubungi nomor WA dibawah ini.

Mikmar Gracindo menyedikan layanan Panel Listrik Schneder, Low Voltage (LV) Panel, Medium Voltage (MV) Panel, Trafo Step Up, Trafo Step Down, Genset Control Panel, Lighting Panel dan panel listrik lainnya dapat menghubungi Mikmar Gracindo.

Baca juga: Distributor Panel Schneider Electric Ready Stok