Perbedaan trafo step up dan step down masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Padahal, keduanya mempunyai fungsi sangat penting dalam dunia kelistrikan.

Anda wajib mengetahui apa saja fungsinya mengingat banyak teknisi listrik yang menggunakan kedua jenis trafo tersebut. Terutama saat Anda ingin menurunkan maupun menaikkan tegangan.

Di samping itu, banyak juga orang yang belum mengetahui apa saja ciri-ciri trafo step down maupun step up. Jika ingin terjun ke dunia kelistrikan, maka harus bisa membedakan keduanya.

Dengan demikian, Anda akan memahami fungsinya sehingga tidak salah dalam mengaplikasikannya. Kesalahan pemasangan atau penggunaan maka akan berakibat fatal sehingga kedua komponen listrik tersebut tidak bekerja optimal.

Intip 8 Perbedaan Trafo Step Up Dan Step Down yang Wajib Anda Ketahui

 Supplier Trafo Step Up Jakarta

Pengetahuan mengenai jenis-jenis trafo wajib diketahui agar tidak salah saat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Anda harus menyimak beberapa perbedaan keduanya.

1. Tegangan

Vp atau tegangan yang masuk lewat trafo jenis pertama (step up) biasanya lebih kecil daripada Vs atau tegangan yang dihasilkan. Berbeda dengan trafo jenis kedua (step down), Vp > Vs.

2. Arus Listrik

Perbedaan trafo step up dan step down selanjutnya yaitu terdapat pada arus listriknya. Arus listrik tersebut akan mengalir melalui 2 tahap, yaitu dari kumparan primer ke kumparan sekunder.

Arus yang mengalir nilainya berbeda-beda. Pada jenis pertama, arus listrik yang masuk (Ip) jauh lebih besar dibandingkan arus listrik keluar (Is). Sedangkan, untuk jenis trafo yang kedua Ip < Is.

3. Kumparan

Cara untuk membedakan selanjutnya yaitu berdasarkan jumlah lilitan pada 2 kumparan. Pada jenis yang pertama, jumlah lilitan dalam kumparan primer nilainya lebih kecil dibandingkan kumparan sekunder (Np < Ns).

Perbedaan trafo step up dan step down berikutnya adalah Np > Ns. Hal ini berlaku pada jenis satunya, lilitan di kumparan primer (Np) jumlahnya lebih banyak.

4. Besarnya Tegangan Output

Pada umumnya, trafo pertama mampu menghasilkan tegangan dengan arus lebih tinggi. Oleh karena itu, Anda juga perlu mengetahui berapa besar tegangannya.

Tegangan yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari 220 V. Jumlah tegangan tersebut tergolong besar karena sesuai dengan perannya di dunia kelistrikan yaitu untuk meningkatkan tegangan.

Lalu, banyak juga orang yang bertanya berapa tegangan trafo step down? Besarnya tegangan lebih kecil karena hanya mampu menghasilkan antara 5 V sampai 110 V saja.

5. Ukuran dari Konduktor

Selanjutnya Anda dapat membedakan berdasarkan ukuran konduktornya atau lilitan kawat di kumparan. Ukuran konduktor kumparan primer lebih besar dibandingkan pada kumparan sekunder.

Sedangkan, pada trafo jenis yang kedua justru berlaku kebalikannya. Hal ini karena kawat yang dililitkan memiliki ukuran lebih kecil daripada kawat pada kumparan sekunder.

6. Fungsi

Perbedaan trafo step up dan step down juga dapat dilihat dari fungsinya. Transformator jenis kedua banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika Anda memasang berbagai macam alat-alat elektronik.

Apabila Anda memasang komponen listrik itu, maka tegangan listrik yang mengalir ke perangkat elektronik menjadi lebih kecil. Selain itu, itu Anda juga bisa memasangnya pada power supply di rumah tangga.

Nantinya, power supply tersebut akan dipasang bersama dengan berbagai macam perangkat elektronik. Contohnya seperti komputer, televisi, radio dan masih banyak lagi lainnya.

Lalu, apa fungsi trafo step up dalam kehidupan sehari-hari? Biasanya banyak dimanfaatkan pada generator pembangkit listrik. Fungsinya adalah terlibat dalam proses transmisi maupun distribusi energi listrik.

Fungsi tersebut sama ketika petugas PLN menaikkan besarnya tegangan listrik. Selanjutnya, nanti listrik akan mengalir menuju ke gardu induk. Hal ini untuk mencegah daya listrik yang ditransmisikan mengalami loss power.

Dengan demikian, daya listrik tidak akan banyak yang hilang. Nantinya, transmisi listrik dengan tegangan besar menjadi lebih efisien jika memanfaatkan trafo tersebut.

Alasannya karena tanpa adanya trafo, maka biaya yang dibutuhkan untuk melakukan transmisi menjadi semakin besar. Oleh karena itu, cara seperti itu banyak dipilih guna menghemat biaya pengeluaran.

Perbedaan trafo step up dan step down dapat Anda temukan pada kehidupan sehari-hari. Misalnya banyak diaplikasikan pada beberapa peralatan seperti microwave.

Pada microwave, ditemukan sebuah komponen bernama magnetron. Komponen tersebut terlibat dalam proses perubahan energi listrik menjadi gelombang mikro yang memakai frekuensi tinggi.

Dalam hal ini magneton membutuhkan tegangan dan arus yang besar agar microwave bisa berfungsi dengan baik. Sumber arus maupun tegangan tersebut bisa diperoleh dari jenis transformator itu.

Perbedaan trafo step up dan step down dari segi fungsinya sangat banyak. Selain itu, juga digunakan pada UPS (Uninterruptible Power Supply). Fungsinya untuk membackup daya listrik pada kondisi tertentu.

Pada umumnya, berlangsung saat PC kehilangan sumber utama listriknya. Pada kondisi tersebut, PC sangat membutuhkan UPS yang dilengkapi dengan jenis transformator itu.

Adanya UPS tersebut membantu mencukupi kebutuhan listrik pada PC. Dalam hal ini, transformator yang terpasang pada UPS lebih sering disebut sebagai inverter. Selain itu, juga diterapkan pada mesin X-ray.

7. Rumus

Adanya perbedaan trafo step up dan step down dalam hal fungsi dan komponen di dalamnya juga mempengaruhi rumusnya. Rumus perhitungannya bisa menggunakan persamaan berikut ini.

Np/Ns = Vp/Vs = Is/Ip

Anda juga dapat menghitung berapa jumlah efisiensinya. Apabila Anda ingin mengetahui efisiensinya, maka dapat memanfaatkan rumus di bawah ini. Perhatikan rumusnya jangan sampai terbalik.

ɳ = (Vs.Is / Vp.Ip) x 100%

Keterangan:

ɳ = efisiensi transformator

Vs = tegangan sekunder (volt)

Vp = tegangan primer (volt)

Is = arus yang terdapat pada kumparan sekunder (ampere)

Ip = arus di dalam kumparan primer (ampere)

8. Prinsip Kerja

Perbedaan trafo step up dan step down bisa juga diketahui dari prinsip kerjanya. Cara kerja untuk jenis pertama menggunakan induksi elektromagnetik berdasarkan hukum Faraday serta hukum Lorentz.

Proses induksi elektromagnetik tersebut berlangsung pada kumparan primer. Hal ini terjadi terutama saat bagian lilitannya dialiri oleh tegangan yang memiliki arus listrik bolak-balik (AC).

Jika tegangan yang diberikan semakin besar, maka kumparan tersebut juga akan menghasilkan induksi elektromagnetik besar juga. Akibatnya nanti akan terjadi proses flux magnet.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka bisa diketahui bahwa perbedaan trafo step up dan step down sangat jelas. Hal ini karena trafo jenis kedua berperan menurunkan tegangan.

Akibatnya tegangan output menjadi lebih rendah. Biasanya digunakan untuk mendistribusikan tenaga listrik. Misalnya banyak terpasang pada trafo yang ada di berbagai wilayah pemukiman.

Selain itu, pada jaringan distribusi daya, biasanya dipakai untuk mengendalikan berbagai macam peralatan rumah tangga. Lalu, dipasang pada bel pintu dan lain sebagainya.

Beberapa perbedaan di atas dapat memperkaya pengetahuan Anda mengenai trafo. Jika Anda ingin mengkonsultasikan perbedaan trafo step up dan step down atau melakukan pemesanan, hubungi Mikmar Gracindo melalui WA.

Mikmar Gracindo menyedikan layanan Panel Listrik Schneder, Low Voltage (LV) Panel, Medium Voltage (MV) Panel, Trafo Step Up, Trafo Step Down, Genset Control Panel, Lighting Panel dan panel listrik lainnya dapat menghubungi Mikmar Gracindo.

Baca juga : Mikmar Gracindo: Jual Trafo Harga Berkualitas Jakarta