Kebutuhan akan tegangan listrik pada rumah, gedung, tempat umum, dan sebagainya sudah menjadi dasar keperluan manusia. Yang awalnya digunakan untuk penerangan, sekarang sudah banyak komponen menggunakan kelistrikan.
Misal, untuk memasak sudah ada kompor listrik, untuk memanaskan air membutuhkan dispenser, bahkan ada mobil listrik. Mengulik lebih jauh tentang kelistrikan yang digunakan sehari-hari dan untuk kebutuhan khusus adalah hal menyenangkan.
Mengenal Trafo dan Prinsip Kerjanya
Trafo atau transformator yang digunakan dalam kelistrikan merupakan alat yang dapat mengubah tegangan. Biasanya, penjelasan mengenai kelistrikan ini sudah diberikan sejak kelas 9 SMP. Kemudian akan lebih jelas ketika seseorang mengambil studi kelistrikan.
Pada dasarnya tegangan listrik yang disediakan PLN untuk semua rumah rata-rata sebesar 200 Volt. Namun, kebutuhan setiap rumah berbeda, ada yang pemakaiannya kurang dari 220 V, ada juga yang sebaliknya. Fungsi trafo adalah untuk menaik-turunkan tegangannya.
Mengatur trafo ke step up dapat menaikkan tegangan, sementara pengaturan trafo ke step down dapat menurunkan tegangan. Trafo terdiri atas dua jenis kumparan, yakni primer dan sekunder. Keduanya dihubungkan oleh satu inti besi lunak.
Kumparan primer nantinya dihubungkan langsung dengan terminal input. Sementara untuk kumparan sekunder secara langsung terhubung dengan kumparan sekunder. Keduanya akan menjalankan fungsi distribusi kelistrikan di rumah maupun gedung dan lainnya.
Prinsip kerja trafo untuk tegangan listrik adalah induksi elektromagnetik dimana kumparan primer mendapatkan tegangan bolak-balik (disebut sebagai AC/ alternating current). Nantinya kumparan primer tersebut akan menginduksi kumparan sekunder.
Tegangan AC pada ujung-ujung kumparan sekunder dihasilkan dari medan magnet yang terbentuk berubah-ubah. Inti besi lunak pada perangkat berperan penting untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Baca juga : Ciri-Ciri Transformator Step Up yang Wajib Diketahui
Mengetahui Jenis-jenis Transformator Kelistrikan
Berdasarkan penggunaannya, trafo dibedakan menjadi trafo step up untuk menaikkan kelistrikan. Ada juga trafo step down yang berperan penting untuk menurunkan kelistrikan. Keduanya memiliki ciri-ciri khusus, dimana untuk trafo step up adalah:
- Jumlah lilitan pada kumparan primer jauh lebih sedikit dengan jumlah kumparan sekunder
- Besaran tegangan listrik primer jauh lebih kecil daripada tegangan sekunder
- Kuat arus yang dikeluarkan kumparan primer lebih besar dibandingkan kumparan sekunder
Selain ada trafo step up, ada juga trafo step down yang perannya menurunkan arus listrik bolak-balik. Sama seperti step up, step down juga hadir dengan beberapa ciri-ciri khusus berikut:
- Jumlah lilitan primer jauh lebih banyak daripada lilitan sekunder
- Tegangan primernya jauh lebih besar dibandingkan tegangan sekunder
- Kuat arus yang dikeluarkan kumparan primer lebih kecil daripada kuat arus dari kumparan sekunder
Berdasarkan beberapa ciri-ciri di atas, setiap kumparan memiliki peran pentingnya masing-masing. Prinsipnya, ciri-ciri dari keduanya saling berkebalikan, seperti jumlah lilitan primer dan sekunder untuk melengkapi kerja kelistrikan.
Rumus Tegangan Listrik dan Keterangannya
Besar tegangan listrik termasuk kuat arus tergantung pada banyaknya jumlah lilitan pada kumparan primer maupun sekunder. Idealnya, kelistrikan yang masuk ke kumparan primer akan seluruhnya dipindahkan ke kumparan sekunder atau efisiensi sama dengan 100%.
Jika ditulis ke dalam rumus, maka penulisan tepatnya seperti ini:
Wp = Ws
Rumus energi listriknya adalah W = V x I x t
Vp x Ip x t = Vs x Is x t
Vp x Ip = Vs x Is
Perbandingannya Vp/Vs = Is/Ip
Keterangan rumus tegangan listrik pada trafo tersebut adalah
Ws adalah energi sekunder (J)
Ip merupakan arus primer (A)
Is adalah arus sekunder
Np merupakan lilitan primer
Ns adalah lilitan sekunder
Vp merupakan tegangan primer (Volt)
Vs adalah tegangan sekunder (Volt).
Namun, pada praktiknya tidak akan ditemukan trafo dengan efisiensi 100%. Hal ini dinamakan sebagai Arus Eddy, yakni dimana energi listrik yang masuk ke kumparan primer tidak sepenuhnya bisa didistribusikan ke sekunder.
Sebagiannya pasti berubah menjadi kalor atau panas, dapat dibuktikan ketika trafo dipegang, rasanya panas. Berdasarkan fakta tersebut dapat diketahui hitungan tegangan listrik, rumus ditulis melalui keterangan sebagai berikut:
N merupakan Pout/Pin x 100% atau n = Vs. x Is/Vp x Ip x 100%
P out adalah daya listrik pada kumparan sekunder (W)
P in adalah daya listrik pada kumparan primer (W)
Trafo memiliki peran penting untuk mengubah tegangan listrik menjadi up atau down sesuai kebutuhan pemakaian. Dengan begitu maka dapat dipastikan kelistrikan sudah terjamin dengan baik. Untuk rumah maupun gedung komersil, semua sudah diatur sempurna.
Karakteristik Transformator dalam Kelistrikan
Sebagai salah satu alat mengatur kelistrikan, trafo memiliki karakteristik khusus. Berbagai karakteristik tersebut hadir untuk mendukung kerja maksimal trafo seperti berikut:
- Frekuensi daya input dan outputnya sama
- Seluruh trafo menggunakan hukum induksi elektromagnetik
- Kumparan primer dan sekunder tidak memiliki sambungan listrik, terkecuali untuk trafo otomatis
- Perpindahan dayanya terjadi melalui fluks magnet
- Tidak ada bagian bergerak yang diperlukan untuk transfer energi sehingga tidak akan terjadi kerugian
Karakteristik trafo tersebut mempermudah kerja tegangan listrik untuk berbagai kebutuhan. Trafo biasanya dipasang pada tiang listrik dan berbagai tempat tepat lainnya.
Kegunaan Transformator untuk Kelistrikan
Dalam praktiknya, banyak peralatan yang menggunakan sumber daya listrik. Peralatan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan atau berbagai kegunaan seperti berikut:
- Trafo step down digunakan untuk beberapa rangkaian, seperti rangkaian penyearah, rangkaian pengisi daya baterai, amplifier, dan juga televisi
- Sementara untuk jenis trafo step up kegunaannya sebagai stabilisator, mesin berat, kontrol industri, dan sebagainya
- Trafo isolasi berguna untuk rangkaian elektronika daya, sistem kontrol industri, serta berbagai kebutuhan serupa lainnya
- Trafo arus serta tegangan digunakan untuk panel kontrol listrik, alat ukur, sistem otomatisasi, dan sebagainya
- Trafo audio dalam peranannya mendistribusikan tegangan listrik adalah sebagai pendukung rangkaian penyeimbang, rangkaian penguat, serta lainnya
Lima kegunaan di atas tidak semuanya kami berikan contoh konkret. Namun, Anda bisa memiliki gambaran dari beberapa benda yang sudah kami sebutkan.
Jasa Pemasangan Listrik yang Terpercaya
Bicara soal tegangan listrik rumah, ini adalah komponen penting yang harus dipikirkan sejak masa pembangunan. Perlu memilih profesional agar tidak kena tipu oknum tidak bertanggung jawab. Untungnya, Anda bisa mempercayakannya kepada tenaga profesional Mikmar Gracindo.
Apapun kebutuhan Anda terkait kelistrikan bisa dikonsultasikan langsung untuk mendapatkan solusi terbaik. Kami bisa dihubungi segera melalui WA dibawah ini.
Informasi dan konsultasi bisa didapatkan dan dilakukan secara gratis. Ketika klik link di atas, Anda sudah diberikan format pengiriman pesan. Informasi mengenai ukuran tegangan listrik dan berbagai hal penting lainnya bisa didapatkan dengan mudah di sini.
Listrik adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Sayangnya, penggunaan listrik berlebih juga bisa membuat tagihan membengkak setiap bulan. Instalasi listrik yang tidak tepat juga dapat menyebabkan kecelakaan fatal.
Solusi terbaiknya adalah memilih layanan profesional untuk memasang kelistrikan pada bangunan. Mempersiapkan segala sesuatunya secara matang, terutama terkait distribusi tegangan listrik adalah hal yang tidak boleh dilewatkan oleh siapapun.
Mikmar Gracindo menyedikan layanan Panel Listrik Schneder, Low Voltage (LV) Panel, Medium Voltage (MV) Panel, Trafo Step Up, Trafo Step Down, Genset Control Panel, Lighting Panel dan panel listrik lainnya dapat menghubungi Mikmar Gracindo.
Baca juga : Jual Transformator Step Up dan Step Down Harga Berkualitas
Leave A Comment